Sosiolog menambahkan pandangan lain tentang komunitas, yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft. Yang pertama disebut dianggap lebih kuat ikatannya karena adanya faktor unity of will, Gemeinschaft bisa berupa ikatan kekerabatan (termasuk didalamnya ikatan kinship seperti klan, marga dll), sementara Gesellschaft lebih diikat oleh adanya kesamaan self interest. Realitas dalam masyarakat, komunitas bisa dibangun atas campuran antara dua ciri ikatan diatas.
Disamping aspek struktural dari suatu komunitas, yang justru belakangan mendapat perhatian adalah aspek pengalaman nya (psikologis) yang sering digambarkan sebagai faktor sense of community. McMillan & Chavis merumuskan 4 elemen dari sense of community yaitu: 1) membership, 2) influence, 3) integration and fulfillment of needs, and 4) shared emotional connection.
Elemen pertama membership di bangun atas 5 atribut penting, yaitu: adanya batasan (boundaries) , Rasa aman dan penerimaan , sense of belonging dan identifikasi , personal investment , serta sistem simbol yang sama. Sementara faktor pengaruh (influence) bekerja dalam dua hal:disatu sisi anggota komunitas merasa memiliki pengaruh pada group nya,dan kohesivitas group yang dibangun dengan adanya pengaruh dari group terhadap membernya.
Anggota komunitas akan merasa mendapatkan manfaat setelah berpartisipasi dalam komunitas, kondisi ini tak lain adalah elemen fulfillment. Dan adanya sejarah, kisah, dan keikutsertaan bersama dalam sesuatu mewujudkan elemen shared of emotional connection.
No comments:
Post a Comment