Thursday, January 28, 2010

Mandiri, mengambil Resiko menuai Pijakan

Ketika menjelang kuliah saya sempat membaca sebuah buku yang menggambarkan bahwa betapa sang Rasulullah pun ghalibnya adalah pedagang, sangat inspiratif !. Sayapun termotivasi hingga dikahir masa kuliah (yang agak melelahkan itu ;)), bersama beberapa kawan sempat menggagas mendirikan organisasi wirausahawan muda di kampus bernama CEDS UI. Belakangan visi masa muda itu bermunculan sebagai trend mengingat saat ini pemerintah mulai sadar akan pentingnya menumbuhkan populasi pedagang ketimbang menumpuk pencari kerja.

Ingatan untuk menumbuhkan kreativitas mandiri belakangan mengkristal lagi, namun yang menarik saya selalu menemukan bahwa awal awal kelahiran sebuah inisiatif mandiri itu selalu menemukan dinamika yang diterima sebagai natural obstacle, kendala yang kadang membuat orang trauma terjun didalamnya.

Belakangan di kantor, saya sempat belajar istilah baru yang namanya risk mitigation, dimana peluang selalu menemukan kendala resiko, dan resiko harus di mitigasi , diatasi dengan dikenali terlebih dahulu lalu kemudian disikapi. Kemampuan alamiah untuk merubah diri, atau proses dalam perusahaan secara organik mencari solusi akan menumbuhkan daya tahan terhadap ancaman resiko tersebut, yang pada akhirnya peluang yang semula imajiner, menjadi executable dan akhirnya material membuahkan value.

Saat ini saya sedang dalam fase itu, meyakinkan diri dengan berbaris kalimat yang baru saja saya tuliskan diatas.

No comments:

Post a Comment