Friday, March 12, 2010

The F Manager

Usianya sudah memasuki 48, namun wajahnya yang cerah cenderung mengaburkan usia sebenarnya, Dia tampak seperti OBG (Oom baru gede, istilah  untuk lelaki usia 35 an seperti saya ;). Di garasinya berjejer beberapa Alphard bongsor mengkilat, putih, hitam adalah warna standar kendaraan extraordinary ini. Drivernya bilang "Bapak jarang pakai yang ini, biasanya hanya dipanaskan sekali sekali saja". Dugaan saya beliau mungkin lebih senang menderu ferrari merahnya atau BMW keluaran terbaru yang jarang saya lihat beredar.

Dia memimpin sebuah perusahaan pembiakan uang, namun yang ini berbeda dengan Madoff; kecerdikan dan kemampuan investasi kelas atas jadi diferensiasinya. Perusahaan kecil yang dibentuk bersama beberapa kawan sekolahnya ini telah menggurita menjadi bayi raksasa yang menelan asset asset cantik, sambil menggerek valuasi nya secara fantastik.

Kini dia memanjakan dirinya dengan memancing, yak memancing adalah hobbynya. Seperti kebanyakan lelaki, pekerjaan belum tentu merupakan jalan hidup utama, kadang arus kehidupan menghanyutkan kita dari gairah lain. Dan si oom ini justru memilih melakukan relaksasi klasikal memancing ketimbang menghadiri hiruk pikuk dunia kelas atas lainnya.

Pekerjaannya tak lagi menjadi Fund Manager, dia sudah kembali ke khittah alamiah yaitu hidup simple dan bahagia. Disaat saya sedang sedikit membolak balik sebuah buku kecil tentang Buffet, lalu business week yang juga memuat tokoh yang sama. Lanjut minggu depan saya akan hadir di kursus fund management, lalu kalau sempat mungkin saya akan menonton lagi film nya gardner untuk sedikit mendapat sentuhan motivasi kosmik dari hobby baru ini.

Namun yang paling saya nantikan adalah beberapa pekan lagi, saat dia menjadi coach saya, melatih saya untuk sedikit belajar menjadi dia. (Saya memilih sesi pertama memancing ketimbang technical analysis ;))

No comments:

Post a Comment