Pagi hari ini sampai siang tadi saya datang ke Pameran Industri kreatif di JCC, saya menyaksikan berderet deret produk dan inovasi yang benar benar kreatif bahkan kalau gila adalah istilah diatas kreatif yang positif juga maknanya saya akan sebut saja gila. 50 meter saja dari pintu masuk saya sudah dibuat terbelalak dengan 2 suguhan dari mahasiswa Binus dan ITB, yang satu (Binusian) memamerkan kontrol komputer dengan gerakan mata, sementara yang lain (ITB) menyuguhkan games interaktif Tari Saman menggunakan sensur tepuk yang tertanam dikostum tari.Dua ide gila ini amat relevan, berpotensi untuk komersialisasi dan canggih bukan kepalang.
Selanjutnya saya terbelalak menyaksikan desain batik menggunakan fractals, inipun tidak kurang gila karena fractal yang dibuat bukan sekedar desain sureal, namun di tumbuhkan dari repository ratusan mungkin ribuan database visual ornamen batik nusantara, saya berbincang dengan account managernya dan punya niat untuk ikut belajar dan mencoba sesuatu dihari nanti. Tak hanya dari sisi visual telinga kita pun dihibur denga nbebunyian gending natural buah dari maha karya jenius made in depok, yang lahir dari tabung logam tersusun melodius yang berbunyi seketika tertiup angin.
Garment memang industri yang amat kontekstual dengan potensi Nusantara, namun kreativitas ternyata tak berhenti pada desain sayapun di buat semakin terkagum dengan model bisnis baru yang ditanamkan gantibaju dan mahanagari, yang pertama sangat fokus pada komunitas, mendayagunakan komunitas designer dengan monthly prize dan royalty nya, plus ide bersinergi dengan web 2.0 melalui websitenya dan social media. Sementara Mahanagari mengkapitalisasi potensi parawisata kota Bandung, sekaligus membuat beragam media yang menjalin benang merah dengan tema wisata itu.
Last but not least adalah sebaris stand dari SMK, ya Sekolah Menengah Kejuruan yang tampil dengan beragam ketrampilan yang solid, mulai dari jejaring produksi Laptop dan Proyektor ber merk Esemka, hingga beragam produksi lyak jual lainnya. Tak ada keraguan bahwa kualitas Esemka jauh lebih baik ketimbang STM jaman saya SMA dulu.
Dengan beragam kreatifitas ini saya optimis bahwa negri kita punya potensi dan layak tumbuh berkembang menembus pasar global, pemerintah dan swasta harusnya mnenindaklanjuti ide ide tulus dan gila yang lahir dari rahim dunia pendidikan, inventor, dn pegiat UKM, yang terinspirasi oleh lingkungan dan ilmunya dan mendapat ilham dari Tuhan. Industri kreatif bukan sekedar secondary potential, harusnya kita bergegas jadikan ini core competence kita juga.